SEKILAS TERDENGAR BIASA, TAPI BERBAHAYA

 1. Seorang teman bertanya : 
"Berapa gajimu sebulan kerja di sekolah itu?"
Ia menjawab : "1 jt rupiah".
"Cuma 1 juta rupiah? Sedikit sekali ia menghargai keringatmu. 
Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?"

Sejak saat itu sang teman jadi membenci pekerjaannya di situ. Lalu dia meminta kenaikan gaji pada pengurus sekolah, tapi mereka menolak dan mem PHK nya. 
Kini temanmu malah sementara jadi pengangguran mencari-cari pekerjaan di tempat lain.

2. Saat berkunjung ke ponpes temannya bertanya :
"Kamarmu ini apa tidak terlalu sempit? Bukankah anak-anaknya di sini banyak?"

Kamar yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenanganpun hilang saat penghuni ponpes ini memulai pertengkarannya yang memojokkan pengurus pondok pesantren akan sempitnya kamar.

3. Saudaranya bertanya kepada adiknya yang baru menjuarai lomba MTQ : 
"Hadiah apa yang diberikan gurumu setelah engkau juara lomba?"
"tidak ada" jawab adiknya pendek.

Saudaranya berkata lagi : 
"Masa sih, apa engkau tidak berharga disisinya? Aku bahkan sering diberi hadiah guruku walaupun prestasiku sedikit saja"

Setelahn itu ia malas belajar pada AlQuran yang  dulu disukai dan menangkan 

Sebulan kemudian, di keluar dari TPQnya.
Dari mana sumber masalahnya?
Dari kalimat sederhana yang diucapkan saudaranya.

4. Seseorang bertanya pada anak sekolah yang juga mondok  : 
"Berapa kali orangtuamu mengunjungimu dalam sebulan?" 
Si anak menjawab : "2 bulan sekali". 
Yang bertanya menimpali : 
"Wah keterlaluan sekali oraangtuamu itu. Diusia sekolah seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering"

Hati si anak menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap orangtua-nya. Ia jadi sering menangis dan hal ini memperburuk kesehatan serta kondisi fisiknya. 

*APA SEBENARNYA KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT KETIKA BERTANYA SEPERTI PERTANYAAN² DIATAS ITU ???*

*Jagalah diri dan jangan mencampuri kehidupan orang lain.* 
*Jangan mengecilkan dunia mereka. Menanamkan rasa tak rela pada yang mereka miliki. Mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka dan lain²..*

*(Masuklah kerumah orang lain dengan keadaan Buta.*
Keluarlah dari rumah orang lain dalam keadaan Bisu).

Dalam banyak hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan bahwa bisa jadi ada di antara kita yang mengucapkan satu kalimat, dan menurut kita ucapan itu adalah ucapan yang remeh. Namun dengan sebab kalimat itu, Allah Ta’ala menjerumuskan kita ke dalam neraka.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur.” (HR. Bukhari no. 6477 dan Muslim no. 2988)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” (HR. Muslim no. 2988)

Kita bisa menjadi agen kerusakan dimuka bumi ini dengan cara seperti diatas tadi. 

(Bila ada BOM yang meledak, cobalah introspeksi diri, bisa jadi kitalah sebenarnya yang menyalakan SUMBUNYA...)

Mari kita sama-sama Introspeksi Diri, jangan mencampuri Urusan Orang Lain.
*Jadilah Pribadi yang Bijaksana