Sudah 6 bulan berlalu semenjak akhir januari wabah covid-19 mulai mendunia setelah muncul di Wuhan. covid-19 adalh sejenis atau variasi dari virus influenza yang biasa kita terpapar sehari-hari dengan sebutan penyakit flu. Bedanya covid-19 ini virusnya membuat masalah kesehatan lebih berat dibanding flu biasa kuhususnya di pernafasan tepatnya di paru-paru.
di sini saya akan membahas dari sedikit ilmu yang kita pelajari untuk menjawab pertanyaan yang beredar dari sudut pandang geografi dan sedkit kesehatan
Mengapa banyak kasus kematian terjadi di negara-negara khususnya Eropah dan USA dibanding di negara-negara lain?
a. Karena di negara-negara tersebut ketika terjadi wabah beriringan dengan musim dingin, karena mereka rata-rata di belahan bumi utara yang memang secara iklim matahari waktunya musim dingin, dan tulisan ini ditulis sedang awal musim semi. Ingat penyakit flu betuk apapun ketika suhu dingin makin parah. Kita yang hidup di daerah tropis dan terserang flu pilek ketika malam hari dan dingin pasti lebih parah susah bernafas lain dengan siang hari yang panas
b. Secara demografi usia penduduk negara-negara maju lebih banyak usia tua dibanding muda atau bahasa geografi piramida stationer dan tua, lain dengan penduduk negara berkembang rata-rata piramida penduduk muda seperti Indonesia, Malaysia dll, Data menunjukkan covid-19 mematikan untuk 50 tahun ke atas, berarti negara-negara yang kebanyakan penduduknya usia tua khususnya 50th keatas potensi terancam kematian karena covid-19 lebih besar
c. USA, Eropah dan cina sekalipun adalah negara daratan bukan kepulauan sehingga pergerakan antar daerah lebih mudah dan cepat dibanding negara-negara kepulauan yang penduduknya menyebar tidak memusat dan terkendala laut untuk saling berhubungan. Ini menjadi juga penghambat laju penyebaran covid-19
Jadi ada prediksi yang menarik berkaitan dengan sebab musim yang memperparah, yaitu bahwa negara-negara di belahan bumi selatan yang nontropis seperti Australia, Afrika Selatan dan Argentina jutru perlu berhati-hati untuk beberapa bulan ke depan selama obat penyakit ini belum ditemuka karena belahan bumi seltan menuju musim dingin.
Untuk setuju dan tidak setuju, maupun saran dan kritik dengan tulisan di atas silahkan tulis di kolom komentar
